Sabtu, 30 Juni 2012

KENALI KANKER SERVIKS

Kanker serviks – Artikel kesehatan kali ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib kita ketahui : 1. Apa itu kanker serviks? kenali dah cegah yuk ! Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. 2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini? klik untuk zoom Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. 3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini? Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18. click to zoom : kanker serviks Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama. 4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ? Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. click to zoom : sisi lain kanker serviks Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa. 5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini? Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Gejala kanker serviks tingkat lanjut : munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding). keputihan yang berlebihan dan tidak normal. perdarahan di luar siklus menstruasi. penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal. 6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini? Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks. click to zoom : sisi lain kanker serviks 7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks? Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta "racun" lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. "Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang," ujarnya. IBN 8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi? Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker . Hubungan seksual pada
usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang
kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan
perempuan yang melakukan hubungan seksual
setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah
lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual
yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko
terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti
jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang
pernah dialami juga meningkatkan risiko
terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang
dinyatakan memiliki hasil uji pap smear
abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga
berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang
melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi
vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan
berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh,
sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar
untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun,
pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa
dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula
jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam
asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang
relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika
menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada
teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini
kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi
Hybrid Capture II System (HCII).
10. Bagaimana mencegah kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara
berbagai jenis penyakit kanker yang
menyebabkan kematian, kanker serviks
merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah
diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya
pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan.
Yaitu dengan cara :
tidak berhubungan intim dengan pasangan
yang berganti-ganti
rajin melakukan pap smear setiap dua tahun
sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang
belum pernah melakukan kontak secara
seksual
dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
11. Seberapa penting memakai vaksinasi
HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar
vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang
menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini
bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan
tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki
sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks,
vaksin ini juga bekerja ganda melindungi
perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang
menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu
ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila
diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26
tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka
waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena
kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada
kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang
semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp
700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan
di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan
adanya efek samping yang berbahaya. Efek
samping yang paling sering dikeluhkan adalah
demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di
tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah
berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini
sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil.
Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin
ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun,
penderita kanker serviks biasanya datang ke
rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai
stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang
sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4
telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ
tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja
tidak cukup membuat penderita sembuh seperti
sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus
mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan
kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak
dapat menjamin 100% penderita mengalami
kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau
anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan
kemoteraphy yang masih juga belum ada
jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada
mengobati kanker serviks bukan?
Sumber utama : http://female.kompas.com –
kanker serviks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar